Mahkotadewa termasuk pohon perdu anggota famili Thymelaecae. Tajuk pohon bercabang-cabang. Ketinggiannya sekitar 1,5—2,5 meter. Pohon ini terdiri dari akar, batang, daun, bunga, dan buah. Akarnya berupa akar tunggang. Panjang akarnya bisa sampai 100 cm. Batangnya terdiri dari kulit dan kayu. Kulitnya berwarna cokelat kehijauan, sementara kayunya berwarna putih. Batangnya bergetah. Diameternya mencapai 15 cm. Percabangan batang cukup banyak. Batang ini secara empiris terbukti bisa mengobati penyakit kanker tulang.
Daun mahkota dewa merupakan daun tunggal. Bentuknya lonjong-langsing memanjang berujung lancip. Sekilas menyerupai bentuk daun jambu air, tetapi lebih langsing. Teksturnya pun lebih liat. Warnanya hijau. Daun tua berwarna lebih gelap daripada daun muda. Permukaannya licin dan tidak berbulu. Permukaan bagian atas berwarna lebih tua daripada permukaan bagian bawah.
Pertumbuhannya lebat. Panjangnya bisa mencapai 7—10 cm, dengan lebar 3—5 cm. Daun mahkota dewa termasuk bagian pohon yang paling sering dipakai untuk pengobatan. Penyakit yang dapat disembuhkan dengan daunnya antara lain lemah syahwat, disentri, alergi, dan tumor.
Buah Mahkota dewa merupakan ciri khas pohon mahkota dewa. Bentuknya bulat, seperti bola. Ukurannya bervariasi, dari sebesar bola pingpong sampai sebesar apel merah. Penampilannya tampak menawan, merah menyala. Namun, hati-hati. Memakannya berarti harus bersiap-siap untuk setidaknya merasakan mabuk atau pusing. Buah ini mampu tumbuh dengan cukup lebat.
Buah mahkota dewa terdiri dari kulit, daging, cangkang, dan biji. Penggunaannya dalam pengobatan alternatif telah terbukti dapat mengobati berbagai macam penyakit berbahaya pada manusia seperti : kanker/tumor, diabetes, asam urat, gangguan ginjal, lever, penyakit kulit, menurunkan kolesterol, penambah stamina dan sebagai obat ketergantungan narkoba. Bahkan ekstrak mahkotadewa dapat pula digunakan untuk menaklukan gangguan pada hewan piaraan.
Dari penelitian ilmiah yang sangat terbatas diketahui bahwa mahkota dewa memiliki kandungan kimia yang kaya. Itu pun belum semuanya terungkap. Dalam daun dan kulit buahnya terkandung alkaloid, saponin, dan flavonoid. Selain itu, di dalam daunnya juga terkandung polifenol.
Seorang ahli farmakologi dari Fakultas Kedokteran UGM, dr. Regina Sumastuti, berhasil membuktikan bahwa mahkota dewa mengandung zat antihistamin. Zat ini merupakan penangkal alergi. Dengan begitu, dari sudut pandang ilmiah, mahkota dewa bisa menyembuhkan aneka penyakit alergi yang disebabkan histamin, seperti biduren, gatal-gatal, selesma, dan sesak napas. Penelitian dr. Regina juga membuktikan bahwa mahkota dewa mampu berperan seperti oxytosin atau sintosinon yang dapat memacu kerja otot rahim sehingga persalinan berlangsung lebih lancar. Begitu pula hasil pengujian yang dilakukan oleh Vivi Lisdawati juga membuktikan bahwa buah mahkotadewa memiliki efek antioksidan dan antikanker.
0 komentar:
Posting Komentar